Dalam menghadapi tren dan persaingan bisnis yang makin ketat, brand perlu melakukan rebranding. Rebranding adalah salah satu strategi untuk memperbarui tampilan atau identitas brand agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Umumnya, strategi rebranding dilakukan setiap 7 hingga 10 tahun sekali dengan mengacu pada beberapa aspek perbaikan. Salah satunya ialah brand image, visualisasi, atau komunikasi.

Meskipun cukup lama, tetapi Anda perlu mempersiapkan rencana tersebut dengan matang. Hal itu karena rebranding produk bukanlah pekerjaan yang mudah, sehingga dibutuhkan usaha dan perencanaan yang baik.

Jika kini Anda berencana untuk meningkatkan awareness atau memperbaiki identitas brand, Anda wajib menyimak artikel ini sampai habis. StickEarn akan membahas mengenai apa itu rebranding; pengertian, manfaat, dan langkah-langkah melakukan perbaruan tersebut.

Baca juga: Perbedaan Branding & Marketing yang Mempengaruhi Bisnis, Apa Sajakah?

Apa Itu Rebranding Product?

apa yang dimaksud dengan rebranding.jpg

Source: Shutterstock - Memahami apa arti dari rebranding.

Dilansir dari Market Business News, rebranding adalah proses mengubah tampilan, identitas, atau citra suatu produk yang sudah ada. Salah satu alasan dilakukannya rebranding adalah untuk memberikan kesan yang baru atau memperbarui persepsi pelanggan terhadap suatu brand.

Dalam rebranding, elemen-elemen seperti nama produk, logo, desain kemasan, pesan pemasaran, dan strategi promosi dapat mengalami perubahan. Hal itu dilakukan karena untuk mencapai segmentasi pasar yang lebih luas.

Segmen pasar yang dimaksud di antaranya mencakup perubahan tren di market, terutama di dalam ranah digital branding. Lalu, mencakup juga rencana untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat, memperbaiki citra negatif, mengatasi penurunan penjualan, atau meluncurkan produk dengan fitur atau manfaat baru.

Dalam melakukan rebranding produk, hal yang dapat Anda lakukan tidak terbatas pada perubahan visual atau tampilan luar produk saja. Namun, lebih luas daripada itu. Misalnya, Anda dapat melibatkan penyesuaian strategi pemasaran.

Aspek lain dari rebranding ialah dapat berupa peningkatan kualitas produk, perubahan harga, atau bahkan perubahan fundamental pada nilai inti produk.

Manfaat Rebranding Product

Rebanding memberikan manfaat tersendiri untuk Anda jika dilakukan dengan baik. Manfaat utama dari rebranding ialah memperluas pasar dari produk yang ingin Anda ubah.

Dengan melakukan rebranding, perusahaan juga dapat mengincar segmen pasar yang lebih luas atau baru. Melalui perubahan posisi brand atau pengemasan yang disesuaikan, produk dapat menarik perhatian konsumen, utamanya konsumen baru.

Lantas, apa sajakah manfaat dari rebranding itu? Berikut ulasan lengkapnya!

1. Pembaruan Brand Image

Rebranding dapat menciptakan kebaruan brand image dari suatu produk. Melakukan rebranding juga dapat memberikan tampilan baru dan segar kepada produk yang sudah ada.

Oleh karena itu, rebranding yang Anda lakukan dapat membantu menciptakan kesan yang lebih modern, relevan, dan menarik bagi pelanggan yang ada maupun potensial.

Berkaitan dengan kebaruan produk, rebranding juga dapat digunakan untuk memperbaiki citra dan persepsi negatif. Dengan mengubah tampilan dan pesan pemasaran, perusahaan dapat membangun kembali kepercayaan pelanggan dan memberikan kesan positif yang baru.

2. Menyesuaikan Perubahan Pasar dan Peningkatan Daya Saing

Manfaat lain dari rebanding selanjutnya ialah memberikan kesempatan kepada brand untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar. Seperti yang kita ketahui, pasar dan tren konsumen terus berubah seiring waktu.

Rebranding memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dengan mengubah citra produk atau menekankan fitur yang lebih relevan, perusahaan dapat tetap bersaing dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembang.

Ketika Anda melakukan rebranding produk, maka secara tidak langsung Anda juga meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, rebranding dapat memberikan keunggulan yang kompetitif pula.

Artinya, dengan menyegarkan produk dan menciptakan diferensiasi, perusahaan dapat menarik perhatian pelanggan, mengurangi persaingan langsung, dan meningkatkan pangsa pasar.

3. Memperluas Cakupan Bisnis

Manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dari rebranding ialah memperkenalkan produk baru dalam lini produk yang sudah ada atau memperluas produk yang ada dengan menargetkan segmen pasar yang berbeda.

Dalam hal ini, rebranding membantu menciptakan perbedaan yang jelas antara produk baru dan produk yang sudah ada. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan rebranding bergantung pada banyak hal.

Strategi yang matang, pemahaman pasar yang baik, dan komunikasi yang efektif kepada pelanggan dalam menyampaikan pesan brand wajib Anda persiapkan dengan baik agar rebranding berjalan lancar.

Komponen dari Rebranding Brand

Ketika Anda ingin melakukan rebranding, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait komponen dari rebranding ini.

Berikut beberapa komponen yang perlu dipertimbangkan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan rencana tersebut.

1. Nama Produk

Salah satu aspek utama dari rebranding adalah mengubah nama produk jika diperlukan. Nama baru dapat mencerminkan perubahan dalam identitas atau arah merek yang direncanakan.

2. Logo dan Identitas Visual

Rebranding melibatkan pembaharuan desain logo dan elemen visual yang terkait dengan produk. Perubahan ini dapat mencakup penggunaan warna, font, simbol, dan elemen grafis lainnya untuk menciptakan tampilan baru yang sesuai dengan strategi merek yang direncanakan.

3. Desain Kemasan

Kemasan produk seringkali menjadi salah satu aspek yang paling terlihat dan dapat dipengaruhi dalam rebranding. Desain kemasan dapat diubah untuk mencerminkan perubahan merek, menarik perhatian pelanggan, dan membedakan produk dari pesaing.

4. Pesan Pemasaran

Rebranding juga melibatkan penyegaran pesan pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan produk. Di dalamnya mencakup tagline, slogan, nilai-nilai brand, dan narasi yang mengkomunikasikan pesan merek yang baru atau diperbarui kepada pelanggan.

5. Strategi Pemasaran

Rebranding membutuhkan perencanaan strategi pemasaran yang komprehensif. Hal ini meliputi pemilihan saluran distribusi yang sesuai, strategi harga yang relevan, promosi yang efektif, dan komunikasi yang konsisten dengan audiens target.

Baca juga: Kenali Cara Kerja Marketing Terbaik untuk Pemasaran

Strategi Rebranding

langkah langkah rebranding suatu produk.jpg

Source: Freepik - Rebranding strategy wajib dipersiapkan dengan baik agar rencana pembaruan brand tercapai secara sempurna.

Dalam merencanakan rebranding perusahaan, ada beberapa hal strategi jitu yang harus Anda perhatikan dan implementasi. Berikut adalah beberapa pembahasan strateginya.

1. Riset dan Pemahaman Pasar

Strategi rebranding diawali dengan melakukan riset pasar yang komprehensif untuk memahami tren, preferensi pelanggan, dan persepsi merek yang ada.

Anda perlu mengidentifikasi kesempatan dan tantangan yang ada dalam pasar, serta pemahaman mendalam tentang audiens target.

2. Tentukan Tujuan yang Jelas

Dalam melakukan rebranding, Anda perlu menentukan tujuan yang jelas dan spesifik. Sebab, dengan menentukan tujuan yang pasti, rencana tersebut takkan membuat Anda bingung.

Misalnya, apakah rebranding ditujukan guna meningkatkan brand awareness, menarik segmen pasar baru, atau memperbaiki citra merek. Tujuan dari rebranding ini perlu Anda tentukan sedari awal!

3. Penentuan Posisi Brand

Anda juga perlu melakukan penentuan brand positioning (atau posisi merek) Anda. Tinjau ulang dan tentukan kembali posisi merek yang diinginkan di pasar.

Identifikasi nilai unik yang dapat membedakan produk Anda dari pesaing agar menarik perhatian pelanggan. Pastikan brand positioning baru mencerminkan identitas direncanakan.

4. Perubahan Visual

Hal yang dapat Anda lakukan selanjutnya dari rebranding adalah merancang ulang elemen visual seperti logo, kemasan, dan identitas merek.

Pastikan desain baru tersebut sesuai dengan pesan merek yang ingin disampaikan dan mampu menarik perhatian pelanggan. Anda juga perlu menjaga konsistensi visual di semua saluran komunikasi.

5. Keterlibatan Pelanggan

Dalam melakukan proses rebranding, Anda juga perlu melibatkan pelanggan di dalamnya. Pertimbangkan pendapat dan umpan balik mereka melalui survei, wawancara, atau focus group discussion.

Hal ini dapat membantu Anda dalam membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Selain itu, keterlibatan mereka juga akan memastikan rebranding sesuai dengan yang diperlukan.

6. Pembaruan Strategi Pemasaran

Selanjutnya, jangan lupa untuk memperhatikan strategi pemasaran yang sedang tren saat ini. Tinjau ulang strategi pemasaran yang ada dan sesuaikan dengan brand atau produk yang direvitalisasi.

Perbarui pesan pemasaran, media promosi bisnis, kampanye iklan, dan taktik promosi sesuai dengan identitas brand baru. Anda juga dapat mempertimbangkan perubahan media pemasaran yang digunakan.

8. Konsistensi Merek

Pastikan adanya konsistensi brand dalam semua komunikasi dengan pelanggan. Konsistensi ini dapat Anda perhatikan dari segi materi pemasaran hingga channel promosi dan layanan pelanggan. Pastikan semua elemen mencerminkan identitas brand yang ingin Anda bangun.

9. Lakukan Evaluasi dan Pemantauan

Hal terakhir yang dapat Anda lakukan setelah rebranding adalah terus evaluasi hasil rebranding dan lakukan pemantauan secara teratur.

Anda dapat melakukan analisis data penjualan, perubahan brand awareness, feedback pelanggan, dan metrik kinerja lainnya untuk mengukur keberhasilan rebranding. Sesuaikan strategi jika memang diperlukan.

Baca juga: Mengenal Branding dan Manfaatnya dalam Marketing

Apa Saja Contoh Rebranding?

rebranding produk apple.jpg

Source: Unsplash - Contoh penerapan rebranding (dalam bahasa Indonesia disebut membangun kembali brand).

Beberapa brand terkenal juga pernah melakukan rebranding di dalam bisnisnya. Berikut adalah beberapa contoh brand terkenal yang pernah melakukan rebranding produk.

1. Apple

Pada tahun 1997, Apple mengubah logo lamanya yang berwarna pelangi menjadi logo sederhana dengan siluet buah apel monokromatik yang lebih modern. Rebranding ini mencerminkan perubahan strategi Apple menjadi perusahaan teknologi yang fokus pada inovasi dan desain.

2. Microsoft

Pada tahun 2012, Microsoft meluncurkan rebranding besar-besaran dengan mengubah logo perusahaan setelah 25 tahun.Logo baru menggunakan desain yang lebih sederhana dengan empat persegi berwarna.

Rebranding ini merupakan bagian dari transformasi Microsoft menjadi perusahaan yang lebih berfokus pada perangkat keras dan perangkat lunak yang terintegrasi.

3. Instagram

Instagram juga pernah melakukan rebranding pada identitas mereknya di tahun 2016. Mereka mengubah ikon kamera klasik berwarna coklat menjadi desain yang lebih minimalis dengan warna pelangi yang terang.

Rebranding tersebut dilakukan guna menggambarkan pertumbuhan Instagram sebagai platform media sosial yang lebih luas dan berkembang.

Siap Melakukan Rebranding?

Melalui penjelasan di atas, StickFriends telah mengetahui apa itu rebranding, manfaat, strategi, dan contohnya. Jika disimpulkan, rebranding adalah proses mengubah tampilan, identitas, atau citra brand guna meningkatkan kesadaran maupun pendapatan.

Melakukan rebranding produk ataupun brand perlu diimbangi dengan strategi branding dan marketing yang sesuai. Anda dapat mengkolaborasikan rencana tersebut dengan sambil membuat branding dan menyebarluaskannya melalui iklan luar ruangan.

Jika Anda bingung mengenai media OOH yang efektif untuk pemasaran, Anda bisa bekerjasama dengan StickEarn. Kami memiliki beragam layanan OOH & DOOH yang bisa menjadi pilihan untuk menyukseskan strategi itu.

Jika tertarik, silakan klik banner di bawah untuk beriklan atau pelajari lebih lanjut berbagai produk StickEarn.

CTA Banner Blog - 01.png